Pemanfaatan kulit jeruk sebagai bahan anti karies gigi

Purwanto, Rosalie Maria Windy and Pabontong, Jeni (2017) Pemanfaatan kulit jeruk sebagai bahan anti karies gigi. Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)). Faculty of Engineering, Surabaya. (Unpublished)

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (72kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (366kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (252kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (303kB)
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf

Download (266kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (911kB)

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan masalah yang sering dihadapi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Bakteri utama penyebab kerusakan gigi adalah Streptococcus mutans. Salah satu cara untuk mengatasi kerusakan gigi adalah dengan menggunakan obat kumur berbahan dasar herbal yaitu kulit jeruk. Kulit jeruk mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang merupakan sumber antioksidan yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Antioksidan tersebut dapat diambil dari kulit jeruk melalui proses ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh jenis pelarut terhadap kandungan TPC (Total Phenolic Content) ekstrak kulit jeruk, mempelajari pengaruh Perbandingan volume ekstrak dan air kulit jeruk terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan menentukan jenis kulit jeruk terbaik yang dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Metode percobaan dimulai dengan tahap penyiapan bahan baku dilanjutkan dengan tahap ekstraksi maserasi dengan menggunakan pelarut akuades, etanol 70%, dan etanol 96% selama 8 jam pada suhu ruang. Terhadap masing-masing ekstrak, dilakukan uji kandungan Total Phenolic Content (TPC) lalu dilanjutkan dengan uji daya hambat antibakteri menggunakan metode Disc-Diffusion . Dari hasil penelitian terlihat bahwa akuades merupakan pelarut terbaik untuk mengekstrak fenolik dalam kulit jeruk, hasil ini dapat dilihat dari nilai TPC tertinggi yaitu 11,420; 8,348 dan 7,066 mg GAE/g masing-masing untuk kulit jeruk purut, nipis dan lemon. Oleh karena itu ekstrak kulit jeruk purut, nipis dan lemon berbasis akuades memberikan daya hambat pertumbuhan bakteri Streptoccocus mutans terbesar dibandingkan dengan pelarut etanol 70% dan etanol 96%. Pada uji antibakteri, penggunaan ekstrak kulit jeruk berbasis akuades dengan perbandingan volume ekstrak dan air adalah 100:0 memberikan nilai zona hambat bening sebesar 9,75; 8,15 dan 7,75 mm masing-masing untuk kulit jeruk purut, nipis dan lemon. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelarut terbaik untuk mengekstrak fenolik dari kulit jeruk adalah akuadest hasil ini dilihat dari nilai TPC tertinggi. Oleh karena itu ekstrak berbasis akuadest memberikan daya hambat terbesar terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang terbesar. Di antara ketiga jenis kulit jeruk, ekstrak kulit jeruk purut memberikan daya hambat pertumbuhan bakteri Streptoccocus mutan yang terbesar.

Item Type: Monograph (Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)))
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Engineering" not defined]
Subjects: Engineering > Chemical Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Chemical Engineering Study Program
Depositing User: Users 4998 not found.
Date Deposited: 25 Jan 2018 14:33
Last Modified: 25 Jan 2018 14:33
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/13224

Actions (login required)

View Item View Item