Potensi etika dalam risalah-risalah AL-Ghazali

Kehi, Rupinus (2018) Potensi etika dalam risalah-risalah AL-Ghazali. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (903kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB I.pdf

Download (409kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (555kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (532kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (525kB)
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
BAB V.pdf

Download (380kB) | Preview

Abstract

Salah satu ciri etika Islam adalah fitri.Sifat fitri (suci, Ilahi atau baik) tersebut menjadi dasar konsep manusia bagi para filsuf Islam.Namun jika pada dasarnya manusia baik mengapa ada tindakan buruk?Perbincangan mengenai bagaimana menjadi baik selalu menjadi perbincangan sepanjang zaman.Al-Ghazali dalam risalah-risalahnya banyak menulis tentang panduan (untuk menjadi baik). Dalam skripsi ini, penulis mengkaji potensi-potensi etika Al-Ghazali yang berangkat dari panduan-panduan moral yang dibuatnya. Persoalan-persoalan mendasar etika seperti: manusia yang baik, keutamaan, kejahatan, hak dan kewajiban serta kebebasan dan tanggung jawab menjadi pisau analisa dalam meneliti pemikiran Al-Ghazali dari risalah-risalah yang ia tulis. Metode yang digunakan ialah hermeneutika yang meliputi unsur interpretasi, kesinambungan historis dan koherensi interen. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan dapat disimpulkan: Pertama, menurut Al-Ghazali manusia yang baik itu adalah manusia yang mampu membersihkan diri dari keinginan duniawi. Setiap tindakan harus didahului dengan “niat” yang murni sehingga menghasilkan hasil yang murni.Sebagai pelengkap Al-Ghazali juga menggunakan konsep qana’ah (mengatakan cukup) sebagai pembatas keingina manusia agar menjadi baik dan menghidari kejahatan.Kedua, hak dan kewajiban menurut Al-Ghazali adalah yang saling berkaitan. Baginya ‘hak orang lain’ adalah kewajiban ‘diri kita’. Maksudnya setiap manusia memiliki hak, akan tetapi hak tersebut terdapat pada kewajiban orang lain. Ketiga, kebebasan bagiAl-Ghazali adalah membiarkan diri dipimpin oleh jiwa, sebab jiwa adalah sumber kebenaran yang mampu mengarahkan manusia pada hal yang baik.Tanggungjawab kita di dunia ini adalah membebaskan jiwa dari belenggu hal-hal duniawi. Pemikiran yang berpotensi etika dari Al-Ghazaliini bisa disebut sebagai etika yang bercorak teleologis sebab tujuan akhir manusia adalah kebahagiaan di akhirat bersama Allah.Tunuan ini dicapai dengan membentuk keutamaan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Philosophy" not defined]
Uncontrolled Keywords: Al-Ghazali, etika, potensi, manusia yang baik dan tanggung jawab.
Subjects: Philosophy
Divisions: Faculty of Philosophy > Philosophy Science Study Program
Depositing User: Christina Handini N
Date Deposited: 22 Jun 2018 06:14
Last Modified: 22 Jun 2018 06:14
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/14699

Actions (login required)

View Item View Item