Penjernihan air limbah sintetis menggunakan koagulan alami

Hariyana, Leonardus Nanda Arisoma and Sanga, Nikodemus Masan (2017) Penjernihan air limbah sintetis menggunakan koagulan alami. Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)). Faculty of Engineering, Surabaya. (Unpublished)

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB I.pdf

Download (299kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (441kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (209kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (457kB)
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
BAB V.pdf

Download (473kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
lapiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (527kB)

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Kualitas air saat ini menurun dikarenakan ulah manusia yang membuang limbah ke sungai atau ke sumber air tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Untuk itu diperlukan cara agar dapat mengolah air limbah menjadi air bersih yaitu dengan cara koagulasi. Pada penelitian ini dipergunakan koagulan dari bahan alami dengan menggunakan protein sebagai bahan aktifnya, yang digunakan adalah biji kelor, kacang tolo, dan biji melinjo. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi larutan pengekstrak terhadap kadar protein yang terdapat dalam biji kelor, kacang tolo dan biji melinjo. Selain itu dipelajari juga pengaruh penambahan volume larutan ekstrak dengan kadar protein tertinggi dari biji kelor, kacang tolo dan biji melinjo terhadap presentase penurunan kekeruhan dari air limbah sintetis. Proses penjerihan air menggunakan koagulan alami terdiri dua tahap yaitu: (1) ekstraksi protein dari biji-bijian menggunakan pengekstrak NaCl dengan konsentrasi: 0,2 N; 0,3 N; 0,4 N; 0,5 N; 0,6 N; 0,8 N dan 1 N. (2) ekstrak protein dengan kadar protein tertinggi ditambahkan dalam air limbah sintetis kemudian diukur kekeruhannya. Hasil pengukuran kekeruhan ini kemudian dihitung presentase penurunannya terhadap kekeruhan air limbah sintetis mula-mula sebelum ditambahkan koagulan alami. Pengukuran kekeruhan menggunakan alat Turbidimeter. Sedangkan kadar protein diukur menggunakan alat Kjeldahl. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kadar protein tertinggi dari setiap biji-bijian diperoleh dengan menggunakan larutan pengekstrak NaCl pada konsentrasi yang berbeda-beda. Pada biji kelor diperoleh kadar protein tertinggi sebesar 2,51% dengan menggunakan larutan pengekstrak NaCl berkonsentrasi NaCl 0,4 N. Sedangkan untuk kacang tolo dan biji melinjo kadar protein tertinggi berturut-turut sebesar 1,37% dan 0,55%, dengan menggunakan larutan pengekstrak NaCl yang berkonsentrasi berturut-turut sebesar 0,4 N dan 0,2 N. Penurunan kekeruhan air limbah sintetis dengan penambahan ekstrak protein sebanyak 0,5 mL dari biji kelor, yaitu 92,63% diikuti dengan kacang tolo, yaitu 91,02% dan biji melinjo, yaitu 90,85%.

Item Type: Monograph (Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)))
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Engineering" not defined]
Subjects: Engineering > Chemical Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Chemical Engineering Study Program
Depositing User: Leonardo Manda
Date Deposited: 09 Aug 2018 07:34
Last Modified: 09 Aug 2018 07:34
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/15006

Actions (login required)

View Item View Item