Briliantari, Dhaning (2020) Pengaruh proporsi sari temulawak terhadap sifat sensoris dan warna telur asin. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ilovepdf_merged (1).pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
ilovepdf_merged-19-21.pdf Download (11kB) | Preview |
Text (BAB 2)
ilovepdf_merged-24-33.pdf Restricted to Registered users only Download (366kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
ilovepdf_merged-37-39.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
ilovepdf_merged-42-51.pdf Restricted to Registered users only Download (457kB) | Request a copy |
|
Preview |
Text (BAB 5)
DHANING - 6103015100.-40-44.pdf Download (95kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
DHANING - 6103015100.-45-54.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB) | Request a copy |
Abstract
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung protein, lemak, dan karbohidrat. Telur memiliki kelemahan yaitu mudah mengalami kerusakan. Salah satu metode pengawetan adalah diolah menjadi telur asin untuk mengurangi bau amis serta menciptakan rasa yang khas. Telur yang biasa digunakan dalam pembuatan telur asin adalah telur itik karena memiliki pori-pori kulit yang lebih besar dibandingkan dengan telur unggas lainnya. Penggunaan bahan tambahan aditif dapat memperbaiki sifat fisik telur asin yang dihasilkan sehingga memiliki sifat sensoris serta kualitas produk yang lebih baik. Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah sari temulawak, yang ditambahkan pada pembuatan larutan garam sebagai media pembuatan telur asin. Formulasi penambahan sari temulawak terhadap media larutan garam adalah P0 (0% atau kontrol), P1 (25%), P2 (50%), dan P3 (75%), dengan indikator yang diamati adalah tekstur kemasiran dan rasa melalui uji organoleptik serta warna melalui uji warna putih dan kuning telur menggunakan color reader. Hasil uji tekstur, rata-rata nilai tertinggi adalah P1 yaitu 3,40 dan terendah P3 yaitu 2,60. Hasil uji rasa, rata-rata nilai tertinggi adalah P1 yaitu 4,35 dan terendah P3 yaitu 1,65. Sedangkan pada uji warna, nilai sampel kuning telur berturut-turut adalah P1 29,88 kuning pucat; P2 39,18 kuning cerah; P3 123,88 oranye, sedangkan pada sampel putih telur adalah P1 22,37 putih pucat; P2 23,78 putih cerah; P3 38,55 putih kekuningan. Semakin tinggi konsentrasi sari temulawak yang ditambahkan pada media larutan garam maka akan memberikan nilai pada warna yang semakin tinggi pada telur asin yang dihasilkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Teknologi Pangan |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Budianta, Tarsisius Dwi Wibawa NIDN0015046202 tdwiwibawabudianta@yahoo.com |
Uncontrolled Keywords: | Sari temulawak, telur asin |
Subjects: | Agriculture and Food Technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Food Technology Study Program |
Depositing User: | Users 8103 not found. |
Date Deposited: | 11 Feb 2020 05:29 |
Last Modified: | 11 Feb 2020 05:29 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/21503 |
Actions (login required)
View Item |