Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia

Rosalia, Maria, Krisdinanto, Nanang and Fiesta, Brigitta Revia Sandy (2019) Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia. Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia, 3 (2). pp. 153-170. ISSN e-ISSN 2549-8452, Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 2

[thumbnail of Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia]
Preview
Text (Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia)
2-Analisis_semiotika_tentang_.pdf

Download (577kB) | Preview
[thumbnail of Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia_peer_review]
Preview
Text (Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia_peer_review)
2-R1&2-Analisis_semiotika_tentang_ .pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia]
Preview
Text (Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia)
2-Analisis_semiotika_tentang_Hasil_cek_similarity_.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia_peer_review_gita] Text (Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia_peer_review_gita)
3-R1&2-Analisis_semiotika_tentang_gita.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia] Text (Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia)
3-Analisis_semiotika_tentang_Hasil Cek Similarity.pdf

Download (4MB)

Abstract

This study was conducted to see how inland people were described using Ferdinand de Saussure's semiotic methods. As a knife of analysis will be used the concept of blackness developed by Ed Guerrero to see aspects of behavior, intelligence, and emotions of the minority groups depicted in the film. The films analyzed are Sokola Rimba and Lost in Papua. The results showed that Indonesian films with the theme of education and social always attached the minority with the impression of being stupid, primitive and backward. In the category of behavior (behavior), inland people tend to be displayed close to backwardness (primitive) or evil. While intelligent (intelligence), they are described as having low intelligence or stupid, and emotionally (emotionally) are described as people close to violence. The research implications are expected to be a reference in the process of socially identifying tribes in the interior of Papua. Academically, this research is a space for the actualization of social semiotic analysis in Indonesia.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: film, inland people, behavior, intelligence, emotion.
Subjects: Communication Science
Divisions: Journal Publication
Depositing User: F.X. Hadi
Date Deposited: 04 Nov 2020 02:11
Last Modified: 29 Nov 2022 06:56
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/23740

Actions (login required)

View Item View Item