Putri, Anggi Karina (2006) Kecenderungan sindrom purna-kuasa ditinjau dari penyesuaian diri terhadap masa pensiun pada purnawirawan perwira menengah Polri. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (285kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (333kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (529kB) |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (616kB) |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (478kB) |
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB) |
|
Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Download (577kB) | Preview |
Abstract
Sindrom purna-kuasa merupakan reaksi somatisasi dalam bentuk sekumpulan simptom penyakit, dari kerusakan fungsi-fungsi jasmani dan mental progresif yang berkembang atau meluas, karena orang yang bersangkutan mengalami stres (ketegangan, tekanan batin), kecemasan, ketakutan yang berkepanjangan dan depresi akibat mengalami masa pensiun. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya sindrom purna-kuasa adalah penyesuaian diri terhadap masa pensiun. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penyesuaian diri terhadap masa pensiun dengan sindrom purna-kuasa. Subjek penelitian (N = 40) adalah para purnawirawan perwira menengah Polri yang berjenis kelamin laki-laki, sedang berada di naungan organisasi Purnawirawan Polri Jatim dan telah mengalami masa pensiun lima hingga sepuluh tahun, selain itu subjek juga berdomisili di Surabaya dan bersedia menjadi subjek penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara quota sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala psikologi. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik korelasi product moment. Hasil analisis mendapatkan koefisien korelasi sebesar -0,776 dengan p= 0,00 (p< 0,01) yang berarti bahwa ada hubungan antara penyesuaian diri terhadap masa pensiun dengan sindrom purna-kuasa. Karena hasil korelasi bersifat negatif, maka dapat diintepretasikan bahwa semakin baik penyesuaian diri terhadap masa pensiun yang dimiliki subjek, maka semakin rendah sindrom purna-kuasa yang dialami subjek, sedangkan semakin buruk penyesuaian terhadap masa pensiun yang dimiliki subjek, maka semakin tinggi sindrom purna-kuasa yang dialami subjek. Secara deskriptif diperoleh hasil bahwa sebagian besar subjek penelitian mengalami sindrom purna-kuasa yang tergolong rendah (62,5%) dan sedang (17,5%) sedangkan sebagian besar subjek penelitian memiliki penyesuaian diri terhadap masa pensiun yang tergolong tinggi (72,5%) dan sedang (15%). Berdasar hasil perhitungan sumbangan efektif variabel penyesuaian diri terhadap masa pensiun sekitar 60%, maka dapat dikemukan bahwa terdapat 40% faktor lain yang mempengaruhi, misalnya: tingkat stres dan tingkat kecemasan pensiunan, persepsi pensiunan terhadap dukungan orang sekitar, dan tipe kepribadian.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Psycology" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Sindrom purna-kuasa, penyesuaian diri, masa pensiun |
Subjects: | Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Psychology Study Program |
Depositing User: | Users 33 not found. |
Date Deposited: | 26 Jun 2015 08:49 |
Last Modified: | 26 Jun 2015 08:49 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/3083 |
Actions (login required)
View Item |