Perbedaan kualitatif daya antibakteri minyak atsiri kombinasi daun sirih dan daun jinten, serta bentuk tunggalnya masing- masing terhadap Staphylococcus aureus dengan cara biogram

Maxima, Valeriana (1997) Perbedaan kualitatif daya antibakteri minyak atsiri kombinasi daun sirih dan daun jinten, serta bentuk tunggalnya masing- masing terhadap Staphylococcus aureus dengan cara biogram. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (298kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (182kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (684kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (323kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB 5] Text (BAB 5)
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (230kB)
[thumbnail of BAB 6]
Preview
Text (BAB 6)
BAB 6-7.pdf

Download (119kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN]
Preview
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf

Download (129kB) | Preview

Abstract

Telah dilakukan penelitian tehadap kombinasi daun sirih dan daun jinten, serta bentuk tunggalnya masing - masing mengenai daya antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan metode Biogram Kontak. Digunakan daun sirih dan daun jinten karena kedua tanaman ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional yang salah satunya untuk pengobatan batuk. Sedangkan Staphylococcus aureus digunakan sebagai salah satu bakteri yang mewakili penyebab batuk. Pembuatan minyak atsiri dilakukan dengan cara isolasi menggunakan alat Destilasi Stahl. Untuk kombinasi daun sirih - daun jinten dibuat dengan perbandingan 2 : 3. Fase diam yang digunakan adalah lempengan Aluminium Silika Gel 60 F 254 ukuran 10 x 10 em produksi E. Merck. Fase gerak yang digunakan adalah E1 = kloroform : etanol : asam asetat glasial ( 94 : 5 : 1 ) dan En = toluen : etil asetat ( 93 : 7 ) . Untuk KL T dua dimensi larutan uji minyak atsiri kombinasi daun sirih - daun jinten dibuat dengan konsentrasi 6 % sedangkan bentuk tunggalnya masing - masing dibuat dengan konsentrasi 3 % dalam pelarut kloroform karena tidak mengalami KLT dua dimensi. Berdasarkan hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa komponen minyak atsiri kombinasi daun sirih - daun jinten yang menunjukkan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus adalah Eugenol ( Rf UV 254 nm 0,45- 0.47) dan Thymol ( Rf UV 254 nm 0,47 - 0,50 ). Sedangkan komponen minyak atsiri daun sirih yang menunjukkan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus adalah Eugenol ( RfUV 254 nm 0,46-0,47) dan komponen minyak atsiri daun jinten adalah Thymol ( Rf UV 254 nm 0,47 - 0,48 ). Sebagai pembanding minyak atsiri digunakan Thymol dan Eugenol yang menunjukkan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus pada bercak dengan harga Rf masing - masing 0,50 dan 0,47 - 0,50 ( UV 254 nm ).Dengan penampak noda Vanilin-H2SO.h Eugenol berwarna kuning coklat dan Thymol berwarna merah muda terang.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Pharmacy" not defined]
Subjects: Pharmacy
Divisions: Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program
Depositing User: Josefine Hira Eksi
Date Deposited: 14 Jan 2015 08:32
Last Modified: 23 Jan 2015 08:10
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/555

Actions (login required)

View Item View Item