Pangalila, Fergie Vega (2015) Representasi seksualitas tokoh Adjeng dalam film “Mereka Bilang, Saya Monyet!” berdasarkan semiotika Charles Sanders Peirce. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
abstrak.pdf Download (402kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
bab 1.pdf Download (118kB) | Preview |
Text (BAB 2)
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (85kB) |
|
Text (BAB 3)
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (35kB) |
|
Text (BAB 4)
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (473kB) |
|
Preview |
Text (BAB 5)
bab 5.pdf Download (38kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan ketidakadilan perempuan sebagai korban pergaulan bebas, perempuan sebagai objek seks dan kekerasan yang banyak didapati di film Indonesia. Seksualitas pada perempuan kerap jatuh pada sebuah ambiguitas. Disatu sisi, seksualitas perempuan pasif dan tabu, di sisi lain, seksualitas perempuan ,menjadi sasaran eksploitasi. Kandungan unsur seksual dalam media massa, membuat pria lebih kejam terhadap wanita karena korban wanita ditampilkan menikmati pengalaman tersebut, dan memicu pria untuk melakukan pemerkosaan. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat bagaimana reprsentasi tokoh Adjeng dalam film “Mereka Bilang, Saya Monyet!” Seksualitas merupakan cakupan emosi, perasaan, kepribadian, atau watak sosial yang berkaitan dengan orientasi seksual. Tingkah laku seksual, sebenarnya menawarkan salah satu tanda yang paling berbeda untuk memahami karakter seorang manusia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode semiotika Charles Sanders Peirce. Peneliti akan menganalisi tanda dengan menggunakan ikon, index, dan simbol. Film yang dibangun dengan banyak tanda diharapkan dapat membantu peneliti untuk melihat gambaran seksualitas perempuan dalam film Mereka Bilang, Saya Monyet!. Seksualitas perempuan dalam film Mereka Bilang, Saya Monyet! Ditampilkan lebih seksi, telanjang, dan bahkan berpakaian minim. Tubuh perempuan dianggap sebagai mekanisme komoditi seksual yaitu dengan bentuk tubuh yang indah demi menghasilkan uang. Disisi lain, kuasa laki- laki yang mendominasi yang disebut dengan patriarki, tidak selamanya menguasai perempuan. Perempuan juga mempunyai kuasa untuk bebas.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Communication Science" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Seksualitas, semiotika Peirce, perempuan |
Subjects: | Communication Science |
Divisions: | Faculty of Communication Science > Communication Science Study Program |
Depositing User: | Thomas Aryanatan Lena |
Date Deposited: | 23 Mar 2016 06:04 |
Last Modified: | 23 Mar 2016 06:04 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/6611 |
Actions (login required)
View Item |