Identifikasi antosianin dalam terung Belanda (Cypomandra betacea)

Supit, Caroline Patricia (2016) Identifikasi antosianin dalam terung Belanda (Cypomandra betacea). Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (794kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (53kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (141kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (117kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (312kB)
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
Bab 5.pdf

Download (95kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (260kB)

Abstract

Terung belanda (Cyphomandra betacea) merupakan salah satu famili Solanaceae. Terung belanda memiliki bentuk seperti telur, panjang 4-10 cm dan diameter 3-5 cm. Ujung bagian bawah meruncing serta keras dan memiliki bercak memanjang. Kulit buah lembut, tipis dan berwarna kuning hingga oranye sampai merah dan bijinya dilapisi oleh lendir berwarna ungu tua. Daging buah memiliki warna yang hampir sama dengan kulit. Daging buah biji lembut, juicy, agak asam, sedangkan daging buah bagian luar padat, tebal dan lembut. Pemanfaatan terung belanda menjadi produk olahan masih terbatas sebagai jus. Penelitian mengenai manfaat komoditas pangan ini masih rendah sehingga minat masyarakat untuk mengkonsumsi terong belanda juga rendah. Sampel yang disediakan sebanyak 3 unit percobaan untuk setiap bagian buah (5 kg bahan). Setiap sampel diuji sebanyak 3 pengulangan. Antosianin dipilih karena warna ungu yang pekat pada biji dan cairan kolumela. Pengujian yang dilakukan meliputi total fenol, aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, serta kromatografi analisa antosianin dengan menggunakan UFLC (Ultra Fast Liquid Chromatography) untuk identifikasi awal. Hasil dari pengujian dianalisa dengan SPSS dengan uji T untuk melihat apakah terdapat perbedaan total fenol serta aktivitas antioksidan pada setiap bagian buah terong belanda. Hasil penelitian menunjukkan total fenol tertinggi terdapat pada cairan kolumela, yaitu sebesar 137,7431 mg GEA/100 g bahan. Kemampuan menurunkan DPPH tertinggi dimiliki oleh cairan kolumela sebesar 51,6010 mcg eq. DPPH/100 g bahan. Hasil UFLC kulit terong belanda menunjukkan pigmen dominan tentatif terindentifikasi sebagai delfinidin, yaitu peak 5 dengan spectrum serapan 516 nm dan pelargonidin pada peak 6 pada spectrum serapan 507 nm dan 436 nm. Cairan kolumela terong belanda memiliki pigmen dominan yaitu peak 7 dengan spectrum serapan 520 nm sebagai delfinidin, peak 8 dengan spectrum serapan 527 nm, dan peak 9 dengan spetrum serapan 518 nm sebagai delfinidin.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Agricultural Technology" not defined]
Uncontrolled Keywords: Terung belanda, total fenol, DPPH, antioksidan, kromatografi
Subjects: Agriculture and Food Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Food Technology Study Program
Depositing User: Users 14 not found.
Date Deposited: 12 Jul 2016 02:25
Last Modified: 12 Jul 2016 02:25
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/6982

Actions (login required)

View Item View Item