Pengaruh infusa daun belinjo terhadap kenaikan kadar zat besi, hemoglobin dan hematokrit darah kelinci yang dibuat anemia

Novianawati, Fanny (1996) Pengaruh infusa daun belinjo terhadap kenaikan kadar zat besi, hemoglobin dan hematokrit darah kelinci yang dibuat anemia. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (434kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (229kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (562kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (601kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (525kB)
[thumbnail of BAB 5] Text (BAB 5)
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (270kB)
[thumbnail of BAB 6]
Preview
Text (BAB 6)
BAB 6.pdf

Download (238kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN]
Preview
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Telah diketahui selama ini bahwa daun belinjo (Gnetum gnemon L.) dapat dipakai sebagai obat penambah darah secara oral . Tetapi sampai sejauh mana kebenaran tersebut masih belum pernah dibuktikan secara ilmiah. Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian infusa daun belinjo secara oral pada kelinci yang telah dibuat anemia, dan parameter yang diteliti meliputi pengukuran kadar zat besi dalam serum, kadar hemoglobin dan jumlah hematokrit dalam darah. Sesuai dengan metode yang telah ditetapkan bahwa penentuan kadar zat besi dan hemoglobin menggunakan metode kolorimetri dengan menggunakan alat Clinicon 4010 dan cell dyn 610, sedangkan untuk penentuan kadar hematokrit dilakukan dengan metode resistivitas dengan prinsip sitometri arus menggunakan alat Cell dyn 610. Sebagai binatang percobaan dipilih kelinci jantan putih sehat sebanyak 25 ekor dengan berat badan antara 1,75-2,25 kg. Sebelum digunakan untuk penelitian, kelinci telah ditimbang berat badannya untuk menentukan volume darah yang akan diambil, supaya terjadi anemia tanpa membahayakan kelinci itu sendiri. Kelinci dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama sebagai pembanding diberikan air suling, dan kelompok kedua, ketiga, keempat dan kelima diberikan infuse daun belinjo dengan konsentrasi masing-masing 10%, 20%, 30%, dan 40%, kemudian diukur kadar zat besi, hemoglobin dan hematokrit dalam darahnya setiap 4 hari selama 16 hari. Dari hasil perhitungan statistic Anava Rancangan Rambang Lugas yang dilanjutkan dengan HSD 5% didapatkan bahwa infusa daun belinjo dengan konsentrasi 30% dan 40% dapat menaikkan kadar zat besi dan hemoglobin, sedangkan hematokrit ternyata tidak menunjukkan kenaikan yang bermakna. Dari hasil perhitungan korelasi dan regresi dan dilihat pada grafik korelasi dan regresi maka didapatkan bahwa semakin bertambahnya hari, maka jumlah zat besi, hemoglobin dan hematokrit juga semakin bertambah sampai mencapai nilai normal. Diantara macam-macam konsentrasi infusa yang telah dilakukan ternyata yang paling baik pada penelitian ini adalah 40%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Pharmacy" not defined]
Subjects: Pharmacy
Divisions: Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program
Depositing User: Christina Handini N
Date Deposited: 15 Dec 2014 05:15
Last Modified: 21 Jan 2015 04:14
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/711

Actions (login required)

View Item View Item