Pengaruh ekstrak air herba putri malu terhadap kerusakan sel hepar tikus wistar jantan sebagai pelengkap uji toksisitas subkronis

Amtiran, Nastylina Lusyandri Sedelvember (2016) Pengaruh ekstrak air herba putri malu terhadap kerusakan sel hepar tikus wistar jantan sebagai pelengkap uji toksisitas subkronis. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (535kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (109kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (587kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (490kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (953kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf

Download (217kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (566kB) | Request a copy

Abstract

Tanaman putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu tanaman yang mudah dijumpai karena tempat tumbuhnya yang liar di pinggir jalan, lapangan dan di tempat terbuka yang terpapar sinar matahari. Secara empiris tanaman putri malu telah digunakan sebagai obat susah tidur (insomnia). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data toksisitas subkronis dari efek pemberian ekstrak air herba putri malu terhadap histopatologi hepar. Prosedur pengujian toksistas subkronis ini dilakukan selama kurun waktu 28 hari yang mengacu pada metode OECD 407. Pada penelitian ini hewan percobaan dibagi dalam 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif yang merupakan kelompok normal dengan pemberian aquades, kelompok uji dan kelompok satelit yang diberi ekstrak air herba putri malu sesuai dosis (400mg/kgBB, 600mg/kgBB, dan 900mg/kgBB). Kemudian dilakukan pembedahan dan pembuatan preparat histologi untuk melihat kerusakan hepar baik nekrosis hepatosit maupun dilatasi sinusoid. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya. Berdasarkan hasil perhitungan rerata, jumlah nekrosis hepatosit tertinggi terjadi pada kelompok uji dosis 600mg/KgBB yaitu sebesar 94,00±5,98 sel dan jumlah dilatasi sinusoid terbanyak terjadi pada kelompok satelit dosis 900mg/KgBB yaitu sebesar 102,00±36,38 dilatasi sinusoid. Hasil analisis data menggunakan one way anova dan Kruskal Wallys menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antar kelompok baik nekrosis hepatosit maupun dilatasi sinusoid. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak air herba putri malu selama 28 hari per oral tidak menimbulkan kerusakan sel hepar tikus wistar jantan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Pharmacy" not defined]
Uncontrolled Keywords: Mimosa pudica L., toksisitas subkronis, nekrosis hepatosit, dilatasi sinusoid
Subjects: Pharmacy
Divisions: Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program
Depositing User: Users 3815 not found.
Date Deposited: 13 Feb 2017 02:48
Last Modified: 13 Feb 2017 02:48
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/10049

Actions (login required)

View Item View Item