Geralda, Louis Gavrilla and Gwendydd, Louis Geoveva (2017) Bioetanol dari daging buah maja dengan hidrolisis HCl dan fermentasi Saccharomyces cerevisiae dan Zymomonas mobilis. Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)). Faculty of Engieneering, Surabaya. (Unpublished)
Preview |
Text (ABSTRAK)
edited_Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (983kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (819kB) |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (819kB) |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (819kB) |
|
Preview |
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (819kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (820kB) |
Abstract
Kementrian ESDM menyatakan bahwa laju eksplorasi minyak di Indonesia semakin meningkat, sedangkan persediaan minyak di Indonesia semakin menipis. Guna mencegah habisnya minyak dunia, diperlukan adanya bahan bakar alternatif untuk menggantikan minyak dunia. Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi yang bersifat terbarukan (renewable fuel) yang artinya bioetanol dapat diproduksi terus-menerus karena dibuat dari bahan baku yang renewable, yaitu tumbuh-tumbuhan. Bioetanol dapat diproduksi dari buah-buahan seperti buah maja. Buah maja memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga sangat berpotensi untuk diproses menjadi bioetanol. Dalam penelitian ini, buah maja dihidrolisis secara kimiawi untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Hidrolisis yang dilakukan menggunakan bantuan asam klorida (HCl) yang divariasi konsentrasinya. Kadar glukosa yang terbentuk dianalisis menggunakan metode DNS. Hasil hidrolisis diatur sampai mencaai pH 5, kemudian difermentasikan dengan variasi jenis mikroorganisme dan waktu fermentasi sehingga dihasilkan etanol. Kadar etanol yang dihasilkan dianalisis menggunakan metode dikromat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidrolisis menggunakan larutan HCl 0,4 N sebagai katalis menghasilkan glukosa dengan kadar paling tinggi yaitu 21.362 ppm. Zymomonas mobilis dapat memproduksi etanol dengan lebih cepat daripada Saccharomyces cerevisiae. Fermentasi menggunakan Zymomonas mobilis menunjukkan bahwa pada hari kedua menghasilkan kadar etanol terbaik yaitu 3,62% sedangkan fermentasi dengan menggunakan Saccharomyces cerevisiae menunjukkan bahwa pada hari kelima menghasilkan kadar etanol terbaik yaitu 3,44%. Jika ditinjau dari yieldnya, Zymomonas mobilis mampu mengubah 1 gram daging buah maja menjadi 0,1142 gram etanol, sedangkan Saccharomyces cerevisiae hanya mampu mengubah 1 gram daging buah maja menjadi 0,1086 gram.
Item Type: | Monograph (Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia))) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Engineering" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Buah maja, bioetanol, hidrolisa asam, Zymomonas mobilis, Saccharomyces cerevisiae |
Subjects: | Engineering > Chemical Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Chemical Engineering Study Program |
Depositing User: | Users 4802 not found. |
Date Deposited: | 25 Jan 2018 14:15 |
Last Modified: | 25 Jan 2018 14:15 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/13093 |
Actions (login required)
View Item |