Novian, Bobby (2017) Perbedaan derajat skoliosis berdasarkan angle of trunk rotation antara siswa suku Jawa dan Tionghoa. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (603kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB-1.pdf Download (169kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB-2.pdf Restricted to Registered users only Download (482kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB-3.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BAB-4.pdf Restricted to Registered users only Download (495kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
BAB-5.pdf Restricted to Registered users only Download (470kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 6)
BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) | Request a copy |
|
Preview |
Text (BAB 7)
BAB-7.pdf Download (314kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (852kB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang: skoliosis merupakan kondisi patologi berupa deformitas tulang belakang yang menggambarkan deviasi vertebra kearah lateral dengan sudut kelengkungan (sudut Cobb) lebih dari 10 derajat diikuti dengan rotasi. Deteksi dini skoliosis dalam mencegah kelainan dan kerusakan yang bertambah berat sangat memegang peranan penting. Deteksi dini skoliosis yang sering digunakan di sekolah adalah dengan uji Adam Forward Bend dan dilanjutkan dengan pemeriksaan menggunakan skoliometer yang mengukur derajat ATR. Tujuan: mengetahui perbedaan skoliosis antara siswa suku Jawa dan suku Tionghoa. Metode: penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 160 siswa di dua sekolah menengah pertama di Surabaya. Hasil: Sebanyak 80 siswa suku jawa dan 80 siswa suku tionghoa terlibat dalam penelitian ini. Siswa laki-laki lebih banyak didapati skoliosis dengan prevalensi 5 (6,5%) dibandingkan dengan perempuan 3 (3,6%). Sementara itu prevalensi skoliosis lebih banyak dijumpai pada siswa suku Jawa, yaitu 29 (36,3%), sedangkan pada siswa suku Tionghoa, yaitu 23 (28,8%). Analisis dengan Chi Square menunjukkan terdapat perbedaan tidak bermakna derajat ATR antara siswa suku Jawa dan Tionghoa (p>0,05). Simpulan: terdapat perbedaan derajat ATR yang tidak bermakna antara siswa suku Jawa dan Tionghoa.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Fakultas Kedokteran" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Skoliosis, Uji Adam Forward bend, Derajat ATR |
Subjects: | Medicine Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Medical Study Program |
Depositing User: | Users 5101 not found. |
Date Deposited: | 08 Feb 2018 07:09 |
Last Modified: | 08 Feb 2018 07:09 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/13520 |
Actions (login required)
View Item |