Prabawati, Patricia (2017) Hubungan antara hba1c dengan mikroalbuminuria pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RS Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (586kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (130kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (629kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (64kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (144kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 6)
BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (59kB) | Request a copy |
|
Preview |
Text (BAB 7)
BAB 7.pdf Download (148kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang Masalah: Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan salah satu faktor resiko dari penyakit ginjal kronis. Pengendalian kadar glukosa dalam darah yang tidak optimal dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit ginjal kronis. HbA1c merupakan pemeriksaan untuk mengetahui pengendalian kadar glukosa darah dalam kurun waktu 8-13 minggu. Mikroalbuminuria merupakan pemeriksaan untuk deteksi dini terjadinya kerusakan pada ginjal. Peningkatan kadar HbA1c diduga dapat meningkatkan terjadinya kerusakan pada ginjal yang dapat diukur dengan kadar mikroalbuminuria. Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara HbA1c dengan mikroalbuminuria pada pasien DMT2 di poli penyakit dalam RS Bhayangkara H.S. Mertojoso Surabaya. Metode Penelitian: Studi observasional dilaksanakan melalui desain cross-sectional dan metode consecutive sampling. Pengukuran HbA1c dan mikroalbuminuria menggunakan sistem immunoassay menggunakan teknologi fluorescence dengan alat icromaTM. Hasil Penelitian: Analisis menggunakan Uji Spearman nilai r: 0,128 yang menunjukkan tidak ada hubungan antara HbA1c dengan mikroalbuminuria. Kesimpulan: Tidak adanya hubungan dari peningkatan kadar HbA1c dapat disebabkan karena pengukuran kadar HbA1c hanya menggambarkan kadar glukosa dalam darah dengan rentan waktu 3 bulan, sedangkan sebelumnya sampel mungkin memiliki kadar HbA1c yang tinggi dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga telah terjadi kerusakan ginjal yang irreversible yang menyebabkan terdeteksi sebagai mikroalbuminuria.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Medicine: Medical Study Program" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | HbA1c, Mikroalbuminuria, DMT2 |
Subjects: | Medicine > R Medicine (General) Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Medical Study Program |
Depositing User: | Users 4943 not found. |
Date Deposited: | 26 Mar 2018 04:40 |
Last Modified: | 26 Mar 2018 04:40 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/14191 |
Actions (login required)
View Item |