Konsep agama menurut Alfred North Whitehead dalam religion in the making

Dhadhitya, Nicho Bhrama (2015) Konsep agama menurut Alfred North Whitehead dalam religion in the making. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (440kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
10_BAB I Final.pdf

Download (175kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
11_BAB II Final.pdf
Restricted to Registered users only

Download (316kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
12_BAB III Final.pdf
Restricted to Registered users only

Download (372kB)
[thumbnail of BAB 4]
Preview
Text (BAB 4)
13_BAB IV PENUTUP.pdf

Download (213kB) | Preview

Abstract

Agama dimengerti sebagai religi. Secara etimologis,“religi” berasal dari bahasa Latin re-legere dan re-ligare. Kata re-legere berarti mengumpulkan dan membaca lagi. Re-legere dalam konteks agama berarti kumpulan cara-cara atau ritusritus untuk mengabdi kepada Tuhan dan ajaran-ajaran agama (kitab suci) yang harus dipercayai. Kata re-ligare berarti sesuatu yang bersifat mengikat (mengikatkan diri dengan Tuhan). Kata re-ligare dalam agama bertujuan mengupayakan manusia untuk kembali pada Tuhan. Dalam hal ini beragama terikat pada hukum, dogma, dan ritus yang sudah ditetapkan oleh agama itu sendiri. Manusia memiliki kodrat sebagai Homo Religiosus. Sebagai Homo Religiosus, eksistensi manusia selalu terarah pada sesuatu yang ilahi dan transenden di dalam hidupnya. Eksistensi manusia dalam pengetahuan kodratinya hanya dapat mengenali yang ilahi dan transenden ini sebagai suatu misteri. Suatu misteri dari yang ilahi dan transenden ini disebut oleh manusia sebagai Tuhan. Eksistensi manusia menemukan misteri kehadiran Tuhan di dalam agama. Agama dalam konteks religi memiliki makna sebagai proses relasi manusia dengan Tuhan. Melalui agama, Eksistensi manusia dalam kesadaran solitariness berelasi dengan Tuhan. Menurut Whitehead agama merupakan salah satu kenyataan hidup manusia yang harus dikaji secara rasional. Selain itu, agama juga merupakan pengetahuan dalam pengalaman manusia yang harus diolah oleh suatu refleksi filosofis. Konsep agama yang digagas oleh Whitehead adalah konsep agama rasional yang didasarkan oleh kesadaran solitariness (kesendirian) di dalam diri manusia. Agama rasional dalam karya Religion in the Making merupakan gagasan Whitehead tentang konsep Tuhan dalam sejarah agama-agama. Whitehead memandang bahwa konsep agama rasional merupakan suatu konsep agama yang dewasa. Agama dewasa merupakan agama yang terus-menerus menyusun ajaran-ajaran, menjadi suatu sistem yang koheren, logis, adekuat, dan memiliki nilai aplikasi dalam perkembangan kehidupan manusia. Agama yang dewasa pada prinsipnya merupakan agama yang mampu mengharmoniskan dan menyeimbangkan aspek rasionalitas manusia dengan aspek perasaannya, aspek ekspresi dengan aspek batiniahnya, dan aspek di dalam dimensi keheningan manusia yang soliter dengan dimensi kolektivitas komunal manusia. Hal ini mengarahkan pada visi bahwa manusia memiliki integritas pada aspek individualitas dan kolektivitasnya dalam memaknai kehidupan beragama. Karya Religion in the Making hendak memberikan makna kepada kita tentang agama di zaman modern. Whitehead mengungkapkan bahwa keberadaan agama-agama dapat mencapai kedewasaan dalam perkembangannya ketika agama-agama tersebut tidak bersifat dogmatis dan konservatis. Berangkat dari persoalan inilah penulis ingin menggali lebih dalam konsep agama dari pemikiran Alfred North Whitehead dalam karya Religion in the Making. Penulis melihat bahwa konsep agama Whitehead mampu menjadi kritik bagi agama yang bersifat konservatis dan dogmatis. Penulis juga ingin mengajak pembaca untuk mengetahui dan memaknai tentang esensi agama yang tidak hanya dimengerti sebagai suatu prosesi ritual-ritual dalam peribadatan, maupun institusi formal dalam bentuk lembaga agama. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi pustaka. Penulis menggunakan sumber utama, yakni Religion in the Making karya dari Alfred North Whitehead. Sumber utama tersebut akan menjadi tinjauan utama dalam tema yang dibahas dan diteliti. Penulis akan menggunakan sumber-sumber lain yang mendukung tema penelitian tentang konsep agama menurut Whitehead. Whitehead mengungkapkan bahwa solitariness adalah apa yang dilakukan oleh manusia dalam agama. Whitehead menjelaskan bahwa agama merupakan kesendirian yang dialami dan disadari oleh manusia. Baginya, manusia yang mengalami kematangan religiusitas adalah manusia yang mengalami makna kesendirian dalam kehidupan agamanya. Manusia dalam perjalanan sejarah dan hidup religius menunjukkan empat unsur yang mendasari munculnya agama. Unsur-unsur tersebut adalah unsur ritual, emosi, keyakinan (belief), dan rasional. Menurut Whitehead kesadaran kesendirian (solitariness) menjadi unsur penting dalam hidup religius umat manusia. Whitehead mengungkapkan bahwa terdapat dua agama rasional, yaitu agama Budha dan Kristiani. Buddhisme dan Kristiani adalah agama universal yang terbuka pada konsep agama rasional. Dalam kaitannya dengan dogma Whitehead memandang dogma agama sebagai usaha agama untuk merumuskan secara tepat kebenarankebenaran ajarannya yang dapat membangkitkan pengalaman religius umat manusia. Dalam kesadaran solitariness manusia mengambil jarak dari ajaran dogma dan masuk dalam penghayatan batin atas ajaran-ajaran dogma tersebut. Dalam pembahasan tentang dogma agama Whitehead memandang eksistensi Tuhan sebagai prinsip formatif. Menurut Whitehead hubungan agama dengan metafisika bertujuan mengarahkan pengalaman manusia atas agama untuk menjadi bermakna. Dalam konsep agama ilmu metafisika berperan untuk mengarahkan umat manusia mampu menafsirkan dasar-dasar ajaran agama secara rasional dan universal. Selain itu, metafisika membantu umat manusia memaknai hakekat agama. Konsep agama Whitehead ingin menjelaskan bahwa makna agama pertama-tama bersifat individual dalam bentuk pengalaman-pengalaman religius manusia atas kesendiriannya (solitariness). Akan tetapi, keberadaan dogma agama mengarahkan individu manusia pada pengalaman religius yang bersifat sosial. Kebenaran dogma agama merupakan kebenaran yang bersifat universal dan bukan individual.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Philosophy" not defined]
Uncontrolled Keywords: Alfred North Whitehead, agama, Allah, solitariness, dan dogma
Subjects: Philosophy
Divisions: Faculty of Philosophy > Philosophy Science Study Program
Depositing User: stefanus redhitya
Date Deposited: 07 Jun 2018 06:49
Last Modified: 07 Jun 2018 06:49
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/14673

Actions (login required)

View Item View Item