Sadewa, Agustinus Rae (2013) Kematangan emosi pada pendaki gunung ditinjau dari jenis kelamin. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (708kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
Bab 1.pdf Download (166kB) | Preview |
Text (BAB 2)
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (135kB) |
|
Text (BAB 3)
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (154kB) |
|
Text (BAB 4)
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB) |
|
Text (BAB 5)
Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (138kB) |
|
Preview |
Text (LAMPIRAN)
Lampiran.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Kegiatan pecinta alam di Indonesia, sebenarnya sudah biasa dilakukan. Kegiatan ini tidak hanya digemari oleh kaum pria, melainkan saat ini sedang banyak kaum wanita yang berminat untuk menggemari kegiatan ini. Penelitian ini didukung Young (dalam Khairani dan putri, 2008) yang mengatakan bahwa perbedaan hormonal maupun kondisi psikologis antara pria dan wanita menyebabkan adanya perbedaan karakteristik emosi di antara keduanya. Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti berkesimpulan dalam kegiatan mendaki gunung ini akan sangat terlihat perbedaan antara pria dan wanita dalam hal tingkat kematangan emosinya selama melakukan pendakian. Atas dasar ini, peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan kematangan emosi pada pendaki gunung ditinjau dari jenis kelamin. Subjek Penelitian berjumlah 120 (N=120), merupakan pendaki gunung yang masih aktif, berusia antara 18-40 tahun, berdomisili di wilayah Surabaya dan Malang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan angket skala kematangan emosi. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik U-Mann Whitney. Uji ini dilakukan karena salah satu syarat untuk melakukan pengujian dengan teknik parametric tidak terpenuhi, yaitu uji normalitas. Hasil analisa mendapatkan nilai Z-score = -1.898 dengan sig.= 0.058 yang berarti Sig. p > 0.05 (0.058 > 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa, tidak ada perbedaan kematangan emosi pada pendaki gunung ditinjau dari jenis kelamin. Hasil ini didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2010, yang meneliti tentang Model Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan Alam pada Organisasi Wanadri, Bandung) yang menyatakan, bahwa pola pendidikan Wanadri menerapkan 4 keterampilan dasar yang mencakup nilai-nilai dari kematangan emosi yang diungkapkan oleh Smithson (dalam Rogers, 1981: 100). Secara deskriptif, variabel tingkat kematangan emosi pria dan wanita ini memiliki nilai yang cukup besar pada tingkat kematangan emosi yang tinggi dengan prosentase 29.2% (laki-laki) dan 34.2% (perempuan).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Psychology" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Kematangan Emosi, Jenis Kelamin, dan Pendaki Gunung. |
Subjects: | Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Psychology Study Program |
Depositing User: | Users 12 not found. |
Date Deposited: | 10 Mar 2015 03:32 |
Last Modified: | 10 Mar 2015 03:32 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/1720 |
Actions (login required)
View Item |