Asosiasi sindrom metabolik dan kejadian penyakit jantung koroner di Wilayah Kerja Puskesmas Kapongan Situbondo

Gabriella, Merian Wana (2018) Asosiasi sindrom metabolik dan kejadian penyakit jantung koroner di Wilayah Kerja Puskesmas Kapongan Situbondo. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK_fix.pdf

Download (582kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1 Merian.pdf

Download (50kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2 Merian.pdf
Restricted to Registered users only

Download (392kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3 Merian.pdf
Restricted to Registered users only

Download (39kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4 Merian.pdf
Restricted to Registered users only

Download (155kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 5] Text (BAB 5)
BAB 5 Merian.pdf
Restricted to Registered users only

Download (105kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 6] Text (BAB 6)
BAB 6 Merian.pdf
Restricted to Registered users only

Download (52kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 7]
Preview
Text (BAB 7)
BAB 7 dan DAFPUS Merian.pdf

Download (80kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN Merian.pdf
Restricted to Registered users only

Download (658kB) | Request a copy

Abstract

LATAR BELAKANG: Terminologi sindrom metabolik ini merujuk ke suatu sindrom klinis dimana terdapat suatu kelompok faktor risiko Penyakit Kardiovaskular (PKV). Sindrom ini memiliki kriteria obesitas sentral, konsentrasi trigliserida yang tinggi, konsentrasi kolestrol High Density Lipoprotein (HDL) yang rendah, intoleransi glukosa dan hipertensi.PJK adalah yang paling sering muncul dari semua PKV. TUJUAN: Untuk mengetahui asosiasi antara sindrom metabolik dan PJK di wilayah kerja Puskesmas Kapongan, Situbondo. METODE: Penelitian dengan pendekatan cross-sectional dilakukan dengan dengan pengambilan data primer yang terdiri dari berat badan, tinggi badan, dan penunjang darah kapiler. Pemeriksaan menggunakan alat Lipidpro® dan Accucheck®. Diagnosis sindrom metabolik menggunakan kriteria International Diabetes Federation (IDF) 2009. Pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG) digunakan untuk mendukung diagnosis PJK. Uji Pearson Chi Square digunakan untuk menganalisis asosiasi. HASIL: Tujuh puluh enam (100%) subyek penelitian dengan rerata usia 58,9 ± 10,62tahun datang ke Puskesmas Kapongan pada tanggal 30 Juli-1 Agustus 2018 diikutsertakan yang mana sebagian besar adalah wanita 56 (74,6%). Sebanyak 43 (56,57%) subyek mengalami sindrom metabolik dan 17 (22,3%) subyek mengalami PJK. Terdapat asosiasi yang bermakna antara sindrom metabolik dan kejadian PJK(p=0,045, p<0,05). Sindrom metabolik cenderung berisiko terhadap PJK (PR=2,174 CI95%=0,965-4,901). SIMPULAN: Terdapatasosiasi yangbermakna antara sindrom metabolik dan kejadian PJK pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kapongan, Kabupaten Situbondo. Sindrom metabolik cenderung berisiko terhadap kejadian PJK.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Medicine" not defined]
Uncontrolled Keywords: Sindrom metabolik, penyakit jantung koroner
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Medical Study Program
Depositing User: Users 6600 not found.
Date Deposited: 26 Mar 2019 03:20
Last Modified: 26 Mar 2019 03:20
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/18143

Actions (login required)

View Item View Item