Wulandari, Yoanita Alrina (2020) Metode pengendapan ammonium sulfat untuk pemurnian parsial enzim L-asparaginase pada bakteri dan fungi (kaji ulang pustaka). Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (232kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (170kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (346kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (135kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) | Request a copy |
|
Preview |
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (188kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (28kB) | Request a copy |
Abstract
L-asparaginase merupakan salah satu agen kemoterapi dalam pengobatan kanker khususnya leukimia limfoblastik akut pada anak-anak. L-asparaginase memiliki karakteristik khusus sebagai enzim hidrolitik pada L-asparagin yang dapat digunakan sebagai pengobatan leukimia limfoblastik akut untuk anak-anak. Untuk aplikasinya sebagai agen terapi dibutuhkan pemurnian enzim L-asparaginase untuk memperoleh aktivitas dalam jumlah yang besar dan kemurnian yang lebih tinggi. Pada penelitian ini dilakukan studi literatur mengenai pemurnian parsial enzim L-asparaginase menggunakan metode pengendapan ammonium sulfat pada fungi dan bakteri. Pemurnian parsial enzim dengan metode pengendapan ammonium sulfat merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan untuk menghilangkan protein yang tidak diinginkan. L-asparaginase dapat diendapkan secara optimal dengan kejenuhan ammonium sulfat 80%. Namun demikian, agar diperoleh L-asparaginase dengan kemurnian yang tinggi maka umumnya proses pemurnian dilanjutkan dengan tahap kedua yang melibatkan pemurnian secara kromatografi. Metode kromatografi yang sering dilakukan untuk pemurnian L-asparaginase adalah kromatografi penukar ion. Untuk memonitor proses dan hasil pemurnian dibutuhkan prosedur penentuan aktivitas enzim. Metode Nessler, yang didasarkan pada pembentukan warna kuning coklat sebagai hasil reaksi reagen Nessler dan ammonia yang merupakan produk reaksi enzimatis, adalah metode penentuan aktivitas enzim L-asparaginase yang paling banyak dilakukan. Namun demikian metode ini digunakan pada tahap akhir proses pemurnian saat enzim L-asparaginase telah bebas dari ammonium sulfat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Farmasi |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Hartanti, Lanny NIDN0724067402 lanny.hartanti@ukwms.ac.id Thesis advisor Setiawan, Henry Kurnia NIDN0721027101 henry@ukwms.ac.id |
Uncontrolled Keywords: | L-asparaginase, pemurnian, pengendapan, ammonium sulfat |
Subjects: | Pharmacy |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program |
Depositing User: | Yoanita Alrina Wulandari |
Date Deposited: | 27 Jul 2020 13:09 |
Last Modified: | 27 Jul 2020 13:09 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/22500 |
Actions (login required)
View Item |