Kajian pengaruh lama fermentasi pada produksi protein sel tunggal (Phanerochaete chrysosporium) dengan media limbah cair tahu

Fonny, . (1998) Kajian pengaruh lama fermentasi pada produksi protein sel tunggal (Phanerochaete chrysosporium) dengan media limbah cair tahu. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf

Download (220kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
Bab 1.pdf

Download (81kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (331kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (168kB)
[thumbnail of BAB 5] Text (BAB 5)
Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (249kB)
[thumbnail of BAB 6]
Preview
Text (BAB 6)
Bab 6.pdf

Download (121kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN]
Preview
Text (LAMPIRAN)
Lampiran.pdf

Download (249kB) | Preview

Abstract

Protein sel tunggal adalah protein kasar yang berasal dari sel mikroorganisme seperti bakteri, khamir, jamur, ganggang dan protozoa. Protein sel tunggal dapat digunakan sebagai sumber protein yang sangat berpotensial dan murah karena substrat yang digunakan dapat berasal dari limbah atau sisa-sisa pengolahan hasil pertanian sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Phanerochaete chrysosporium merupakan jamur yang mengandung protein tinggi, mudah tumbuh pada limbah pertanian seperti limbah cair tahu, tidak menghasilkan komponen beracun sehingga aman dikonsumsi serta mempunyai komposisi asam amino essensial yang hampir sama dengan komposisi asam amino essensial yang ideal menurut FAO/ WHO. Limbah cair tahu sebagai sisa proses pembuatan tahu masih mengandung sejumlah komponen gizi yang dapat digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu limbah cair tahu dapat digunakan sebagai substrat pertumbuhan jamur Phanerochaete chrysosporium untuk produksi protein sel tunggal. Proses pembuatan protein sel tunggal secara umum meliputi persiapan media, pengaturan pH, sterilisasi, inokulasi, fermentasi dan pemanenan. Produk protein sel tunggal yang diharapkan adalah mengandung protein tinggi dengan berat kering sel yang tinggi pula. Permasalahan yang timbul adalah menentukan lama fermentasi yang tepat untuk mendapatkan protein sel tunggal dengan kandungan protein dan berat kering sel yang maksimal. Fermentasi yang terlalu singkat menyebabkan berat kering sel yang dihasilkan masih rendah, sedangkan fermentasi yang terlalu lama menyebabkan terjadi penurunan kadar protein dan penggunaan substrat yang kurang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh lama fermentasi Phanerochaete chrysosporium pada media limbah cair tahu terhadap kandungan protein dan berat kering selnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok yang disusun secara non-faktorial dengan menggunakan satu faktor yaitu perbedaan lama fermentasi yang terdiri dari tujuh tingkat: 24, 48, 72, 96, 120, 144, 168 jam. Tiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak empat kali. Produk protein sel tunggal yang dihasilkan dilakukan pengamatan berat kering, kadar protein, yield protein dan pH media.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Agricultural Technology" not defined]
Subjects: Agriculture and Food Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Food Technology Study Program
Depositing User: Users 12 not found.
Date Deposited: 01 Jun 2015 08:58
Last Modified: 01 Jun 2015 08:59
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/2290

Actions (login required)

View Item View Item