Konsep fenomenologi wajah menurut Emmanuel Levinas dalam buku totality and infinity

Kurniawan, Jery (2021) Konsep fenomenologi wajah menurut Emmanuel Levinas dalam buku totality and infinity. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.

[thumbnail of ABSTRAK] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (412kB)
[thumbnail of BAB 1] Text (BAB 1)
BAB I.pdf

Download (245kB)
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (290kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (400kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (366kB)

Abstract

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi dengan keprihatinan penulis terhadap sikap adanya keengganan untuk menghargai orang lain. Keengganan terhadap yang lain ini menghasilkan penindasan-penindasan terhadap “Yang Lain” (the Other). Penindasan ini merupakan bentuk totaliterisme dalam skala kecil yang dapat dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Totaliterisme adalah sikap-sikap yang mau memutlakkan diri di hadapan orang lain dan melihat orang lain sebagai sesuatu yang boleh dikuasainya. Ini masalah serius yang juga dilihat oleh Emmanuel Levinas. Melalui gagasan-gagasannya, Levinas mengajak kita agar menghargai orang lain sebagai pribadi dan bukan melulu melihatnya sebagai objek. Melalui keprihatinan-keprihatinan tersebut, penulis melihat bahwa sikap setiap individu yang enggan untuk menghargai orang lain perlu mempelajari pemikiran Emmanuel Levinas tentang wajah. Dengan demikian, membuat kita mampu menyadari kehadiran “Orang Lain” dan mampu bertanggung jawab terhadap “Yang Lain”. Adapun penulisan skrpsi ini untuk memenuhi kelulusan strata satu (S1) Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, menyelami Konsep Fenomenologi Wajah menurut Emmanuel Levinas, dan memberi relevansi dalam kehidupan kita. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Cara memperoleh data penelitian ialah dengan studi pustaka, yakni dengan menjadikan tulisan Emmanuel Levinas Totality and Infinity sebagai sumber primer dan ditunjang oleh referensi sekunder lainnya. Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian historis faktual mengenai tokoh dan pemikirannya. Penulis meneliti pemikiran Emmanuel Levinas, khususnya topik mengenai konsep wajah yang dipahami secara fenomenologis dalam karyanya yang berjudul Totality and Infinity. Metode yang dipakai dalam menganalisis data penelitian skripsi ini ialah metode interpretasi. Penulis menggunakan metode interpretasi untuk memahami sumber primer, yaitu Totality and Infinity karya Emmanuel Levinas dan beragam sumber sekunder yang lain. Metode interpretasi dapat membantu penulis dalam mengintrpretasikan maksud buku primer dan sumber-sumber pendukung lainnya mengenai gagasan Levinas tentang wajah. Metode interpretasi ini tidak hanya pada tahap membaca saja, tetapi penulis berusaha menarasikan kembali teks bacaan sesaui pemahaman yang ditangkap oleh penulis. Dalam proses itu, penulis juga dibantu untuk mensintesiskan teks sehingga mencapai ketepatan pemahaman oleh seorang dosen pembimbing. Ketepatan pemahaman itu penulis narasikan dalam bentuk karya ilmiah. Melalui metode interpretasi inilah penulis berusaha semakin mendalami pemikiran Levinas terkait wajah. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa konsep fenomeneologi Levinas berusaha untuk memfokuskan perhatiannya pada “Orang Lain” dan bukan pada kesadaran pada “Ego”. Pertama-tama, Levinas mengajukan sebuah kriktik pada Filsafat Barat dan pemikiran fenomenologi Husserl dan Heidegger yang cenderung mengejar totalitas pada ego sebagai pusatnya. Pemikiran Filsafat Barat selalu bertolak pada “Aku” dan kembali pada dirinya. Selain itu metode fenomenologi Husserl dan Heidegger meniadakan keberlainan dari “Yang Lain”. Jadi, manusia menjadi pusat tetapi sekaligus korban dan kehendak dorongannya sendiri. Dalam usaha untuk keluar pada keterpusatan diri ini, Levinas menunjukkan bahwa untuk memahami humanisme, orang harus melalui pemahaman tentang wajah. Wajah akan tampak ketika “Aku” tidak berusaha untuk mereduksi “Orang Lain”. Wajah dapat dilihat melalui perjumpaan antara “Aku” dengan “Orang Lain”. Dalam perjumpaan dengan “Orang Lain”, “Orang Lain” dapat menunjukan dirinya sendiri melebihi ide kita tentang “Orang Lain” tersebut. Penampakan ini disebut oleh Levinas sebagai Wajah. Wajah membawa gagasan kebenaran di mana ekspresi menunjukan dirinya dan meluapkan pesan kepadaku dan menuntutku untuk menerima keadaan “Yang Lain” di luar kemampuan “Aku”. Jadi hubungan dengan “Yang Lain” merupakan hubungan yang tidak dapat direduksi dan akhirnya menuntut tindakan etis dari “Aku” yang melihat wajah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: S1 - Filsafat
Contributors:
Contribution
Contributors
NIDN / NIDK
Email
Thesis advisor
Simon, Untara
NIDN0728108402
UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Fenomenologi, wajah, “aku”, “orang lain”, “yang lain”, enigma.
Subjects: Philosophy
Divisions: Faculty of Philosophy > Philosophy Science Study Program
Depositing User: Sri Kusuma Dewi
Date Deposited: 18 Aug 2021 05:00
Last Modified: 18 Aug 2021 07:42
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/25728

Actions (login required)

View Item View Item