Tjioe, Mei Pheng (2006) Gambaran penerimaan diri remaja korban perkosaan. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (284kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (378kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (695kB) |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (345kB) |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (607kB) |
|
Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Kekerasan seksual merupakan salah satu fenomena yang banyak terjadi di masyarakat. Kekerasan seksual dapat berupa pemerkosaan terhadap anak-anak, baik anak laki-laki maupun kepada anak wanita. Pelaku tindak kekerasan seksual biasanya adalah tetangga yang kenal akrab dengan keluarga korban, tetapi tidak menutup kemungkinan pelakunya adalah orang yang selama ini sangat dikenal dan dipercaya oleh anak yaitu orangtua, baik orangtua kandung maupun orangtua tiri. Banyak kasus kekerasan seksual dilakukan secara paksa oleh orangtua (ayah) maupun tetangga, bahkan mengancam korban apabila tidak mau menuruti keinginan mereka melakukan hubungan intim (coitus). Perkosaan dapat berdampak pada kesehatan fisik maupun psikologis korban yang mengalami kekerasan seksual. Hal serupa juga dialami oleh Y sebagai korban perkosaan yang dilakukan oleh ayah tiri. Oleh karena itu peneliti ingin melihat bagaimana penerimaan diri Y akibat peristiwa perkosaan yang dialami. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif terhadap seorang remaja perempuan korban perkosaan yang dilakukan oleh ayah tiri. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Pembahasan dari hasil wawancara dan observasi, didapatkan bahwa saat ini penerimaan diri Y kearah positif. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang penerimaan diri seperti Y mampu memahami dirinya, mempunyai pengharapan yang realistis, pentingnya perilaku sosial yang mendukung (seperti ibu, guru dan teman, GENTA, serta masyarakat) sehingga Y merasa dirinya dicintai serta masyarakat tidak memandang jelek dirinya, dan juga tidak adanya tekanan emosi yang berat karena Y berusaha untuk melupakan kejadian tersebut dan menganggap perkosaan yang dialami sebagai masa lalu, serta Y memiliki perspektif diri yang baik. Akan tetapi penerimaan diri Y terkadang berubah apabila teringat dengan kejadian perkosaan yang dialami sebab Y merasa tidak kuat menahan beban mental apabila ia teringat kembali, sehingga Y pemah mempunyai keinginan bunuh diri apabila tidak bisa melupakan, Y merasa malu, benci, merasa jelek, tidak perawan dan menyalahkan diri sendiri atas terjadinya perkosaan yang dialami, Y juga ingin menarik diri apabila orang lain mengetahui keadaan dirinya serta Y merasa tersinggung dan marah apabila orang lain menggosip tentang dirinya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Psycology" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Perkosaan, dampak perkosaan, penerimaan diri |
Subjects: | Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Psychology Study Program |
Depositing User: | Users 33 not found. |
Date Deposited: | 26 Jun 2015 08:47 |
Last Modified: | 26 Jun 2015 08:47 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/2933 |
Actions (login required)
View Item |