Uji aktivitas antiangiogenesis kombinasi celecoxib dan 5-fluorouracil terhadap jumlah makrofag pembuluh darah membran korioalantois telur ayam berembrio yang diinduksi bFGF

Rismadayanti, Maria Devian (2015) Uji aktivitas antiangiogenesis kombinasi celecoxib dan 5-fluorouracil terhadap jumlah makrofag pembuluh darah membran korioalantois telur ayam berembrio yang diinduksi bFGF. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (734kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (59kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (325kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (102kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (286kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf

Download (114kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (585kB) | Request a copy

Abstract

Angiogenesis bertindak untuk memasok oksigen dan nutrisi sehingga mempercepat penyebaran sel kanker ke jaringan sekitarnya. Celecoxib selektif menjadi inhibitor COX-2 sehingga dapat digunakan sebagai anti kanker yang kuat dan dapat membantu meningkatkan efektivitas dalam mengendalikan pertumbuhan kanker dan metastasis. 5-Fluorouracil (5-FU) dapat menginduksi terjadinya penghentian daur sel dan pemacuan apoptosis pada proses angiogenesis. Tujuan penelitian ini akan dibuktikan apakah kombinasi Celecoxib dan 5-Fluorouracil lebih efektif menunjukkan aktivitas antiangiogenesis terhadap jumlah makrofag membran korioalantois telur ayam berembrio yang diinduksi bFGF dibandingkan dosis tunggal Celecoxib dan dosis tunggal 5-Fluorouracil. Subjek penelitian berupa Telur Ayam Berembrio (TAB) sebanyak 25 butir telur berumur 9 hari dengan 5 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok menggunakan 5 butir telur. Kelompok I menggunakan Celecoxib dengan dosis 3mg/kgBB, kelompok II menggunakan 5-FU dengan dosis 20mg/kgBB, kelompok III menggunakan kombinasi Celecoxib 3mg/kgBB dan 5-FU 20mg/kgBB, kelompok K(+) menggunakan bFGF dan kelompok K(-) menggunakan Tris HCl. Telur diberi larutan uji dengan cara implantasi ke dalam membran korioalantois melalui lubang di atas posisi embrio. Hasil rata-rata jumlah makrofag tertinggi adalah kelompok K(+) (87,25±17,46) kemudian dilanjutkan kelompok I (37,40 ± 9,24) dan kelompok II (36,67 ± 4,73). Hasil yang paling mendekati kelompok K(-) (20,00 ± 4,69) adalah kelompok III (23,00 ± 2,65). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi Celecoxib dan 5-Fluorouracil mampu memberikan penurunan jumlah makrofag yang lebih tinggi dibandingkan dengan Celecoxib tunggal maupun 5-Fluorouracil tunggal. Kata kunci: angiogenesis, celecoxib, 5-FU, makrofag, membran korioalantois, telur ayam berembrio, bFGF.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Pharmacy" not defined]
Uncontrolled Keywords: Angiogenesis, celecoxib, 5-FU, makrofag, membran korioalantois, telur ayam berembrio, bFGF
Subjects: Pharmacy
Divisions: Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program
Depositing User: Users 2699 not found.
Date Deposited: 21 Jan 2016 09:14
Last Modified: 21 Jan 2016 09:14
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/4945

Actions (login required)

View Item View Item