Jodjana, Talisa (2012) Formulasi tablet likuisolid ibuprofen menggunakan polimer hidrofilik hpmc k4m dan polietilen glikol 400 sebagai pelarut non volatile. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (905kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (506kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (936kB) |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (687kB) |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (728kB) |
|
Preview |
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (631kB) | Preview |
Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang “Formulasi tablet likuisolid ibuprofen menggunakan polimer hidrofilik HPMC K4M dan polietilen glikol 400 sebagai pelarut non volatile”. Dalam penelitian ini bahan aktif yang digunakan yaitu ibuprofen (200 mg) yang merupakan obat antiinflamasi poten dan juga berkhasiat sebagai analgesik antipiretik yang kelarutannya sukar larut dalam air, memiliki permeabilitas tinggi, dan laju absorpsi oral yang dikontrol oleh laju disolusi dalam saluran cerna. Oleh karena itu dilakukan modifikasi untuk meningkatkan laju disolusi ibuprofen, salah satunya dengan teknik likuisolid. Polietilen glikol 400 merupakan salah satu contoh dari pelarut non volatile yang digunakan dalam penelitian ini. Ibuprofen didispersikan dalam polietilen glikol 400 menjadi bentuk cair atau suspensi, kemudian diubah menjadi bentuk serbuk yang mudah mengalir, non adherent, kering, dan siap dikompresi dengan penambahan polimer hidrofilik HPMC K4M untuk meningkatkan kelarutan serta aerosil sebagai bahan pengering, dan Avicel PH 102 sebagai bahan pengisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan polietilen glikol 400 dan HPMC K4M terhadap laju disolusi tablet ibuprofen. Dibuat empat formula dengan perbandingan ibuprofen dalam liquid medication sebesar 1:5 (b/b) namun penggunaan HPMC K4M yang berbeda. Formula A dibuat sebagai kontrol obat sehingga tidak ada penambahan polietilen glikol 400 dan HPMC K4M, formula B mengandung 2,5% HPMC K4M, formula C mengandung 5% HPMC K4M, dan formula D mengandung 10% HPMC K4M terhadap liquid medication. Berdasarkan hasil uji disolusi, terjadi peningkatan persen obat terlepas pada menit ke 60. Pada formula A sebesar 83,25 %, formula B sebesar 95,32 %, formula C sebesar 91,49 % dan formula D sebesar 85,94 %. Disimpulkan bahwa polietilen glikol 400 dan HPMC K4M dapat meningkatkan disolusi dari ibuprofen yang tidak larut dalam air. Jumlah HPMC K4M yang terlalu besar menyebabkan turunnya konstanta laju disolusi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Pharmacy" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Likuisolid; ibuprofen; polietilen glikol 400, HPMC K4M, disolusi. |
Subjects: | Pharmacy |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program |
Depositing User: | Vincentius Widya Iswara |
Date Deposited: | 09 Dec 2014 04:23 |
Last Modified: | 16 Jan 2015 08:00 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/536 |
Actions (login required)
View Item |