Emanuela, Faustine (2016) Gambaran jamur kulit superfisialis pada pengguna alas kaki tertutup dan terbuka di kampus Pakuwon City Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University of Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (865kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (157kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (869kB) |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB) |
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (60kB) |
|
Preview |
Text (BAB 6)
BAB 6.pdf Download (304kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (552kB) |
Abstract
Gambaran Jamur Kulit Superfisialis Pada Pengguna Alas Kaki Tertutup dan Terbuka di Kampus Pakuwon City Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Faustine Emanuela NRP. 1523013033 Tinea pedis merupakan mikosis superfisialis yang menyerang kaki. Jenis alas kaki, kelembaban, keringat merupakan faktor risiko terjadinya tinea pedis. Angka kejadian tinea pedis lebih tinggi di daerah yang beriklim panas dan lembab serta berpenduduk padat. Untuk menimbulkan suatu penyakit, jamur dermatofit harus daat mengatasi pertahanan tubuh, mempuyai kemampuan melekat pada kulit dan mukosa penjamu, kemampuan untuk menembus jaringan dan mampu bertahan dalam lingkungan penjamu.terjadinya infeksi dermatofita melalui tiga langkah utama. Pertama, perlekatan dermatofita pada keratinosit. Perlekatan artrokonidia pada jaringan keratin tercapai maksimal setelah 6 jam. Kedua, penetrasi dermatofit. Diperlukan waktu 4-6 jam untuk germinasi dan penetrasi ke stratum korneum setelah spora melekat pada keratin. Ketiga, respon penjamu. Penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dan teknik purposive sampling ini dilakukan di Kampus Pakuwon City Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya untuk mengetahui gambaran jamur kulit superfisialis pada pengguna alas kaki tertutup dan terbuka. Terdapat 58 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil positif pada pemeriksaan KOH 10% berdasarkan jenis alas kaki didapatkan lebih banyak pada pengguna alas kaki tertutup (41,4%). Hasil positif kultur SDA berdasarkan jenis alas kaki didapatkan lebih banyak pada pengguna als kaki tertutup (58,6%). Hasil akhir pemeriksaan didapatkan hasil positif sebanyak 22 sampel (75,9%). Hasil pemeriksaan KOH 10% berdasarkan kaus kaki pengguna alas kaki tertutup didapatkan hasil positif lebih banyak pada pengguna alas kaki tertutup dengan menggunakan kaus kaki (60%). Hasil kultur SDA berdasarkan kaus kaki pengguna alas kaki tertutup didapatkan hasil positif lebih banyak pada pengguna alas kaki tertutup dengan menggunakan kaus kaki (60%). Hasil akhir pemeriksaan berdasarkan kaus kaki didapatkan hasil positif lebih banyak pada pengguna alas kaki tertutup dengan kaus kaki (90%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah hasil akhir pemeriksaan didapatkan hasil positif lebih banyak pada pengguna alas kaki tertutup.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Medicine" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | tinea pedis, jenis alas kaki, jenis kelamin |
Subjects: | Medicine > RL Dermatology |
Divisions: | Faculty of Medicine > Medical Study Program |
Depositing User: | Users 3707 not found. |
Date Deposited: | 19 Jan 2017 03:09 |
Last Modified: | 20 Jan 2017 03:06 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/9487 |
Actions (login required)
View Item |