Wijaya, Evelyn Livia (2014) Perbedaan Jenis Pelarut terhadap Kemampuan Mereduksi Ion Besi (Fe3+) Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica Less.). Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (524kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (186kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (236kB) |
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) |
|
Preview |
Text (BAB 6)
BAB 6.pdf Download (273kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (741kB) |
Abstract
Beluntas (Pluchea indica Less.) merupakan salah satu jenis tanaman Indonesia yang mengandung sejumlah senyawa fitokimia yang memiliki aktivitas antioksidan, salah satunya kemampuan mereduksi ion besi Fe3+ menjadi Fe2+. Senyawa fitokimia tersebut dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut dengan metode Soxhlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jenis pelarut yang digunakan terhadap kemampuan ekstrak daun beluntas dalam mereduksi ion besi. Jenis pelarut untuk ekstraksi tepung daun beluntas yang diteliti terdiri dari lima level yaitu pelarut air, metanol, etanol, etil asetat, dan heksana dengan pengulangan sebanyak lima kali. Parameter pengujian meliputi kadar air, kadar Fe, rendemen, sifat fitokimia secara kualitatif (alkaloid, flavonoid, fenol, triterpenoid, sterol, saponin, tanin, dan kardiak glikosida), kadar antioksidan secara kuantitatif meliputi total fenol dan total flavonoid, dan aktivitas antioksidan yaitu kemampuan mereduksi ion besi (Fe3+). Hasil menunjukkan bahwa kadar air secara basis basah dan basis kering adalah 12,43±0,13% dan 14,19±0,17% dan kadar Fe sebesar 0,21% dari tepung daun beluntas. Perbedaan tingkat kepolaran dari berbagai jenis pelarut yang digunakan meghasilkan ekstrak metanol memiliki aktivitas antioksidan terutama kemampuan dalam mereduksi ion besi (Fe3+) tertinggi yaitu 84,1810±6,1402 mg GAE/ g sampel basis basah dan didukung oleh total fenol dan total flavonoid tertinggi, yaitu 1425,1503±65,4217 mg GAE/ g sampel basis basah dan 1542,9925±60,2417 mg CE/ g sampel basis basah. Senyawa fitokimia yang terekstrak pada pelarut metanol adalah alkaloid, fenolik, flavonoid, sterol, saponin, tanin, dan kardiak glikosida.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Agricultural Technology" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Ekstrak daun beluntas, jenis pelarut, antioksidan, kemampuan mereduksi ion besi |
Subjects: | Agriculture and Food Technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Food Technology Study Program |
Depositing User: | Thomas Aryanatan Lena |
Date Deposited: | 23 Jan 2017 02:54 |
Last Modified: | 23 Jan 2017 02:54 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/9586 |
Actions (login required)
View Item |