Kusuma, Fenny Anggraeni (2014) Perbedaan jenis pelarut terhadap aktivitas antioksidan ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less) dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (602kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB I.pdf Download (192kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB 3)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (105kB) |
|
Text (BAB 4)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (301kB) |
|
Text (BAB 5)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) |
|
Preview |
Text (BAB 6)
BAB VI.pdf Download (257kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (940kB) |
Abstract
Beluntas (Pluchea indica Less) merupakan tanaman famili Asteraceae yang telah dikenal masyarakat sebagai sayuran dan obat tradisional. Daun beluntas mengandung senyawa fitokimia yang memiliki aktivitas antioksidan. Senyawa fitokimia tersebut dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut yang digunakan untuk ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan ekstrak daun beluntas yang kelanjutannya akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman fungsional. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbedaan jenis pelarut untuk ekstraksi yang terdiri dari lima taraf perlakuan yaitu air, metanol, etanol, etil asetat, dan heksana. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak lima kali. Parameter yang diuji adalah aktivitas antioksidan ekstrak daun beluntas dengan metode DPPH. Parameter tersebut didukung oleh analisa kadar air tepung daun beluntas, rendemen, identifikasi senyawa fitokimia (alkaloid, flavonoid, fenol, triterpenoid, sterol, saponin, tanin, dan kardiak glikosida), analisa total fenol, dan total flavonoid ekstrak daun beluntas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis pelarut mempengaruhi profil senyawa fitokimia dan aktivitas antioksidan ekstrak daun beluntas. Kadar total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan ekstrak daun beluntas secara berurutan adalah ekstrak metanol > etanol > air > etil asetat > heksana. Ekstrak metanolik memiliki kadar total fenol, total flavonoid; dan aktivitas antioksidan yang tertinggi dalam menangkap radikal DPPH masing-masing sebesar 1.425,1503 ± 65,4217 mg GAE/g daun beluntas (basis basah); 1.542,9925 ± 60,2417 mg CE/g daun beluntas (basis basah); dan 601,3460 ± 13,5370 mg GAE/gram daun beluntas (basis basah). Senyawa fitokimia yang terdeteksi dalam ekstrak metanolik adalah alkaloid, fenolik, flavonoid, sterol, saponin, dan tanin yang memberikan kontribusi terhadap aktivitas antioksidan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Agricultural Technology" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Jenis pelarut, ekstrak daun beluntas, aktivitas antioksidan |
Subjects: | Agriculture and Food Technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Food Technology Study Program |
Depositing User: | Thomas Aryanatan Lena |
Date Deposited: | 27 Jan 2017 08:08 |
Last Modified: | 27 Jan 2017 08:08 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/9714 |
Actions (login required)
View Item |